Menikah Bukan Hanya Soal Cinta: Ini Makna Nikah dalam Islam
Di era modern, banyak pasangan menikah karena cinta — tapi tidak sedikit pula yang berpisah meski masih saling cinta. Maka pertanyaannya: apa sebenarnya makna nikah dalam Islam?
1. Nikah Adalah Ibadah, Bukan Sekadar Hubungan Romantis
Pernikahan adalah salah satu ibadah terpanjang dalam hidup manusia. Ia tidak berhenti setelah akad, justru baru dimulai dari sana. Setiap layanan kepada pasangan, setiap kesabaran menghadapi masalah rumah tangga, bahkan senyum dan pelukan kepada pasangan — semuanya berpahala jika diniatkan karena Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya."
(HR. Baihaqi)
Menikah adalah bagian dari penyempurnaan iman, bukan sekadar pelepas rindu.
2. Cinta Boleh Jadi Alasan, Tapi Tanggung Jawab Adalah Pondasinya
Cinta bisa menjadi bahan bakar awal, tapi yang membuat pernikahan bertahan adalah tanggung jawab, amanah, dan komitmen.
Menikah berarti siap untuk:
- Menjadi pemimpin dan pelindung keluarga (bagi suami)
- Menjadi pendamping setia dan penyejuk hati (bagi istri)
- Mendidik anak-anak dalam cahaya Islam
- Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, bukan dengan emosi
3. Tujuan Pernikahan: Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah
Allah SWT berfirman:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang."
(QS Ar-Rum: 21)
Tujuan nikah bukan hanya untuk hidup bersama, tapi untuk saling menenangkan (sakinah), mencintai (mawaddah), dan menyayangi (rahmah).
Jika cinta mulai pudar, maka kasih sayang dan ketenangan yang berasal dari keimanan akan menjadi perekatnya.
4. Nikah Bukan Jalan Pintas untuk "Lepas dari Dosa"
Banyak anak muda berpikir bahwa menikah adalah solusi cepat untuk menghindari zina. Padahal, pernikahan tidak hanya membutuhkan kesiapan fisik, tetapi juga kesiapan mental, finansial, dan spiritual.
Menikah tanpa ilmu bisa jadi membuka pintu masalah baru. Maka dari itu, Islam menganjurkan untuk belajar sebelum menikah — mengikuti bimbingan perkawinan, berdiskusi dengan orang tua, dan memantaskan diri secara pribadi.
5. Menikah Adalah Perjalanan Panjang, Bukan Tujuan Akhir
Pernikahan bukanlah akhir dari perjuangan mencari pasangan, tapi awal dari perjuangan untuk menjadi pasangan yang baik.
Menikah itu mudah — hanya perlu akad. Tapi membangun rumah tangga yang berkah dan langgeng butuh ilmu, kesabaran, dan keikhlasan.
Kesimpulan: Islam Mengajarkan bahwa Cinta Itu Penting, Tapi Tidak Cukup
Cinta tanpa tanggung jawab akan rapuh. Tanggung jawab tanpa cinta pun akan hambar. Maka Islam hadir dengan konsep yang seimbang — menjadikan cinta sebagai pemanis, dan menjadikan iman sebagai pondasi.
Menikahlah bukan karena ingin hidup bersama, tapi karena ingin bersama menuju surga.
Dengan cinta, iman, dan ilmu, rumah tangga tak hanya jadi tempat tinggal, tapi juga tempat berpulang — tempat hati selalu kembali, dengan rasa damai.